Foto Wabup Bima, Drs. Dahlan, saat meresmikan Perpus 'La Hope' Desa Teke, Kecamatan Palibelo, pada Senin (17/9) |
Bima, Bima Today.- Momen memeringati hari kunjung Perpustakaan tingkat Kabupaten Bima yang dilangsungkan di Kantor Desa Teke, Kecamatan Palibelo, pada hari Senin (17/9), Wakil Bupati (Wabup) Bima, Drs. H. Dahlan, meminta pada semua agar menjadikannya sebagai wahana untuk mengingatkan betapa pentingnya perpustakan bagi masyarakat dalam pencapaian pembangunan Nasional.
"Perpustakaan, juga memiliki peran dalam mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa demi terwujudnya masyarakat yang unggul, cerdas, kritis dan inovatif berbasis pada penguatan mentalitas budaya sejalan dengan agenda revolusi mental diharapkan menjadi perubahan yaitu Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian sosial budaya melalui terwujudnya masyarakat yang terinformasi dan berbudaya baca,"jelas Wabup di Kantor Desa Teke, Kecamatan Palibelo pada Senin (17/9).
Dikatan Wabup, dalam pembangunan Nasional sebagaimana diamanatkan dalam Undang – Undang Nomor 43 tahun 2007, bahwa pembangunan perpustakaan ini dalam rangka memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca dan wahana belajar sepanjang hayat.
"Untuk itu, guna meningkatkan gemar membaca dikalangan masyarakat, pemerintah telah menentapkan 14 September sebagai hari kunjung Perpustakaan secara Nasional serta sebagai bulan gemar membaca,"tutur Wabup.
Pencanangan ini, kata Wabup, dimulai sejak tahun 1955 oleh Presiden Soeharto, dengan tujuan tak lain untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia yang masih rendah,"paparnya.
Dijabarkannya, berdasarkan data statistik sosial budaya Badan Pusat Statistik Tahun 2012 menunjukan bahwa, masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan Informasi. Sebanyak 91,68 persen, penduduk yang berusia 10 tahun keatas lebih menyukai menonton televisi, dan hanya sekitar 17,66 persen menyukai membaca surat kabar,"ungkapnya.
Sambungnya, organisasion For Economic Cooperation and Development ( OECD) pada tahun 2009 menempatkan minat baca Indonesia pada posisi terendah dari 52 Negara Asia Timur. Sementara itu, pada tahun 2011, UNESCO merilis data bahwa, Indek Minat Baca di Indonesia hanya 0,001. "Artinya, dari seribu penduduk, hanya satu orang yang memiliki minat baca.
Data di atas, kata Wabup, menunjukan rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Untuk itu, pemerintah senantiasa berupaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia, salah satunya adalah, dengan penetapan hari kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca yang dilaksanakan pada hari ini.
Dengan adanya hari kunjung perpustakaan ini, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dimana, keberadaan perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional.
"Selain itu, sebagai salah satu upaya untuk memajukan kebudayaan nasional, perpustakaan merupakan wahana pelestarian kekayaan budaya bangsa dalam rangka meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa, perlu ditumbuhkan budaya gemar membaca melalui pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi yang berupa karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam,"kata Wabup.
Kepala Dinas (Kadis) Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Bima, H. Mohammad Mawardi, MT, mengatakan, dari 191 desa yang ada di wilayah Kabupaten Bima, baru Desa Teke yang memiliki Perpus Desa.
"Perpus Desa, untuk meningkatkan minat baca masyarakat yang ada di desa demi terwujudnya SDM yang handal dan berinovasi,"tandasnya. (BT01)