Warga Desa Boro, Kecamatan Sanggar, Menghadang Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bima. |
Bima, Bima Today.- Sejumlah Warga Desa Boro, Kacematan Sanggar, Kabupaten Bima, menghadang ketua Ketua Ketua Komisi I Sulaiman, MT dan Ketua Komisi III DRPD Kabupaten Bima, Edy Muhlis, S.Sos, pada Minggu (24/11/2019.
Alasan warga, pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kabupaten Bima, diduga tidak serius menanganin infrastruktur jalan dan jembatan yang putus yang ada di Desa Boro dan pemerintah tidak "Menutup Mata".
Terpaksa, wargapun langsung menghadang ketua DPRD Komisi III Dan Komisi I tersebut, agar melihat bagaimana yang dirasakan oleh warga Sanggar dengan terputusnya jembatan Boro. "Sementara, keberadaan jembatan yaitu penghubung antara Desa Piong -Desa Boro,"ungkap warga Kecamatan Sanggar, Nuraini, pada Minggu (24/11/2019)
Lanjutnya, keberadaan jembatan Boro-Piong, sebagai akses satu-satu penghubung bagi kendaraan roda dua maupun roda empat yang kini sudah empat tahun tidak pernah dijamah dan di perhatikan sama sekali oleh pemerintah Kabupaten Bima maupun Provinsi.
"Kondisi jembatan Boro-Piong, sudah lama rusak. Namun pemerintah tidak seharusnya menutup mata dengan kondisinya seperti ini,"ungkapnya.
Akibat tidak diperhatikn oleh pemerintah, akhirnya kita menghadang Ketua Komisi I dan III. "Kita terpaksa menghadang jalan ketika Ketua Komisi I dan III datang disini sebagai rasa kekecewaan kami,"tuturnya
Katua Komisi III DPRD Kabupaten Bima, Edy Muhlis, S.Sos, mengatakan, jika didalam rapat pembahasan APBD tahun 2020, tidak dimasukan anggaran untuk jembatan ini, saya akan boikot pembahasan. "Kita akan boikot anggaran tahun 2020 bila tidak dimasukan anggaran untuk jembatan Boro-Piong,"janjinya dihadapan warga setempat
Untuk itu, lanjut Edy, agar memercayakan sepenuhnya kepada kami. Dia meminta, agar pemerintah Kabupaten Bima tidak duduk diam, akan tetapi jeritan nasib rakyat diperhatikan.
"Karena jembatan Boro-Piong sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan tidak terancam bahaya maupun banjir nanti,"pungkasnya. (BT03)