Polsek Pekat Melakukan Evakuasi Mayat korban bersama masyarakat.
DOMPU, BIMA TODAY.--- Naas nasib yang dialami oleh bocah Ahmad Zulaimi (10) tahun, warga Dusun Gunung Batu, Desa Pekat, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, harus meregang nyawanya setelah terpeleset lalu tergelincir dari atas tebing ke dalam sungai, pada Jum'at (27/11/2020) sekitar pukul 15: 30 WITA kemarin.
Lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP)-nya di dalam sungai setempat setelah korban jatuh dan peleset dari ketinggian sekitar 20 meter.
"Korban jatuh dan terpeselet. Sehingga nayawa korban tidak bisa diselamatkan oleh warga berikut kedua orang temannya. Akhirnya, kita melakukan evakuasi mayat korban,"jelas Kapolsek Pekat, IPDA. Muh. Sofiyan Hidayat S.Sos, seperti yang dikutip oleh Paur Humas Polres Dompu, AIPTU. Hujaifah, sesaat setelah kejadian.
Menurutnya, peristiwa naas itu terjadi, berawal ketika korban bersama dua temannya berangkat menuju areal hutan di belakang perkampungan setempat dengan tujuan mencari jenis kayu serut untuk dijadikan tanaman kerdil (Bonsai).
Lanjutnya, sesampai ditempat yang dituju, ketiganya berjalan mencari kayu serut. korban yang berjalan paling belakang dan tiba-tiba mendahului dua rekannya dan berjalan cepat karena melihat kayu serut dari jauh dan hendak menuju ke tempat tersebut.
Setelah agak jauh meninggalkan dua rekannya, lanjut Hujaifah yang biasa dipanggil Aby tersebut, tiba-tiba terdengar teriakan korban karena terpeleset lalu tergelincir dan disusul suara dentuman air akibat tubuh korban yang jatuh ke dalam sungai. "Tubuh korban terpeleset kemudian korban tergelincir ditambah lagi dengan dentuman air akibat korban sudah jatuh ke dalam air,"urai Aby.
Mengetahui hal itu, kata Aby, kedua rekannya turun menuju sungai dan berusaha menolong korban. Sesampainya di sungai, keduanya berusaha menarik kaki korban yang sudah tenggelam berkali kali, namun tetap gagal. Kedua rekannya itu, akhirnya memutuskan untuk meminta pertolongan masyarakat dan kembali ke perkampungan.
Mengetahui laporan dari masyarakat terkait hal itu, anggota Mapolsek Pekat yang dibantu oleh masyarakat, menuju TKP. Sesampainya di TKP, anggota Mapolsek Pekat dan juga dibantu oleh masyarakat, masuk ke dalam sungai dan berhasil mengevakuasi mayat dengan kondisi mulut mengeluarkan busa serta luka di pelipis kiri.
"Mayat korban berhasil dievakuasi, dengan kondisi mulutnya berbusa serta mengalami luka di pelipis kirinya. Kini mayat korban dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan,"jelasnya.
Kedua orang tua korban, Tahir (64) dan Rianim (50), mengatakan, sudah ikhlas menerima kepergian buah hati mereka. Kejadian tersebut, sebagai musibah dan menolak untuk diautopsi.
"Kedua orang tua korban, menganggap kematian Almarhum sebagai ujian dari Allah SWT dan ini adalah garis nasibnya dan mayat korban kami tidak ingin diautopsi,"tutur kedua orang tua korban yang dikutip Aby lagi (BT03)