BIMA, BIMA TODAY.---Dua terduga pemilik Narkoba jenis sabu-sabu di dua Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang berbeda, jajaran Kepolisian Resor (Polres) Bima, melalui tim opsnal Resnarkoba yang dipimpin Kasat AKP. Wahyuddin, pada Kamis (14/01/2021) sekitar pukul 13:20 WITA kemarin.
Dua terduga pelaku tersebut yaitu FN (30) tahun, seorang karyawan swasta, warga RT 04, RW 03, Desa Samili, Kecamatan Woha dan BI (26) tahun, RT 016, RW 001, warga yang sama.
"Kedua terduga pelaku ditangkap di tempat yang berbeda, kalau FN di rumahnya, sedangkan BI ditangkap di kamarnya,"jelas Kasat Resnarkoba, melalui Kasubag Humas Polres Bima, AKP. Hanafi, pada Kamis (14/01/2021).
Dijelaskan Hanafi, dari tangan pelaku FN diamankan Barang Bukti (BB) berupa lima poket besar Narkotika jenis Sabu- sabu dengan berat bersih Netto seberat 4,53 gram, tiga buah Handphone, satu Buah Bong, 41 buah Klip Kosong dan uang sejumlah Rp. 2.6 juta. Selain mengamankan BB tersebut, pihaknya juga berhasil mengamankan satu buah Dompet.
Kemudian ke rumah BI dan mengamankan BB berupa satu buah Dompet, satu bungkus Rokok Marlboro merah berisi 6 batang rokok, satu buah kaca silinder, duan buah Handphone dan uang sejumlah Rp 7 juta. "Itulah BB yang berhasil disita dari tangan kedua terduga pelaku,"ungkapnya.
Penangkapan itu, lanjut Hanafi, berdasarkan nformasi masyarakat yang kemudian dikembangkan melakukan penyelidikan oleh personil Sat Resnarkoba bahwa pelaku FN terindikasi adanya penyalahgunaan Narkotika Jenis sabu- sabu. Target terduga pelaku FN sedang mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu di dalam rumahnya dan Tim langsung mengamankan terduga pelaku.
Disaat pihaknya melakukan pengeledahan yang disaksikan oleh Kepala Dusun (Kadus)setempat, berhasil mengamankan BB tersebut diatas. Dari hasil introgasi awal terhadap pelaku FN, mengaku bahwa barang Narkotika tersebut, ia beli dari pelaku terduga BI yang kebetulan sedang tidur di kamarnya. Terbukti pelaku BI sesuai dengan BB tersebut di atas.
"Kini Kedua terduga pelaku beserta BB di bawa ke Sat Resnarkoba Polres Bima untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," pungkas Hanafi. (BT01)