FPM Menuntut Transparansi Penggunaan APBN Dan APBD di RSUD Sondosia -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

FPM Menuntut Transparansi Penggunaan APBN Dan APBD di RSUD Sondosia

Monday, May 10, 2021

 

Pemuda Sondosia.


BIMA, BIMA TODAY.--- Sejumlah pemuda di Desa Sondosia, Kecamatan Bolo, yang diberi nama Front Pemuda Menggugat (FPM), menggelar aksi demontrasi di depan jalan lintas desa setempat, pada Senin (10/05/2021) sekitar pukul 09: 00 WITA. 


Para pendemo sampai membakar ban bekas.


Mereka menuntut agar pihak rumah sakit harus transparan mengenai alokasi angggaran penggunaan peningkatan pelayanan kesehatan melalui APBN dan APBD. "Ini malah tidak ada transparan penggunaan anggaran yang dimaksud oleh pihak RSUD Sondosia,"jelas Korlap Aksi, Arik Renaldi.


Selain itu, kata dia, pihak RSUD Sondosia segara masifkan penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum RSUD Sondosia. Tranparansi serta memperjelas mengenai anggaran konsumsi pegawai RSUD Sondosia tahun 2019 serta mendesak Direktur RSUD Sondosia, agar memperjelas terkait SK pegawai yang dikeluarkan oleh BKD Kabupaten Bima. "Saya  menduga, banyak yang tidak memiliki SK dari BKD,"ungkapnya.


Untuk itu, diharapkan pada Direktur RSUD Sondosia, agar segara masifkan fasilitas, transparasi anggaran APBN dan APBD serta memperjelas anggaran konsumsi tahun 2019,"pintanya. 


Bila beberapa tuntutan kami ini, tidak diindahkan, maka kita akan melakukan demo besar-besaran,"ancamnya.


Akan tetapi, massa aksi melakukan audiensi di aula RSUD Sondosia dan di terima oleh Yani atas nama Direktur RSUD Sondosia, Yulian Averos.


Dikatakannya Yani, pihak rumah sakit sudah melakukan loby kepada pihak provinsi terkait kemajuan rumah sakit. Namun ditolak karena status RSUD Sondosia belum terakrediatasi serta bangunanya belum layak dikategorikan seperti rumah sakit lainya.


Kalau masalah anggaran, jelas Yani, apa yang diajukan oleh pihak RSUD Sondosia terkait anggaran, tidak langsung diterima oleh Dinas. Sebab, status rumah sakit yang belum dianggap standar.  Sehingga, pada saat ini anggaran rumah sakit Sondosia masing-masing menggunakan anggaran pribadi (penyampaian pak direktur) dan untuk anggaran pembangunan tahun 2020 semua dikendalikan oleh Dinas. 


"Kita  dan pihak RSUD Sondosia, tidak tau menau terkait anggaran pembangunan,"timpalnya.


Setelah mendengar penjelasan pihak RSUD Sondosia, akhirnya pada pendemo membubarkan diri. (BT01)