BIMA, BIMA TODAY.--- Harga Gas Elpiji yang 3 Kg, kini dirasakan oleh masyarakat sebagai harganya "Selangit".
Pasalnya, sesuai dengan ketentuan awal, harganya sebesar Rp 15 ribu dan disuruh oleh pada para agen dengan harga Rp 18 ribu. Kini harga tesebut, dinaikan menjadi Rp 30- 35 ribu oleh agen yang dinilai oleh masyarakat cukup tinggi.
Ferry, Warga Desa Kananga, Kecamatan Bolo, pada wartawan mengatakan, dirinya patut mempertanyakan kenaikan Gas Elpiji ini. Menurut dia, berdasarkan ketentuan pemerintah, bahwa khusus Gas Elpiji yang 3 Kg harganya sebesar Rp 15 ribu dan disuruh jual Rp 18 ribu. Tetapi, kini sudah naik menjadi Rp 30- 35 ribu.
"Inikan sama dengan pembodohan masyarakat. Karena, harga gal Elpiji yang 3 Kg merangkak naik,"jelas Ferry, pada Senin (28/06/2021).
Sambung Ferry, sekarang gas Elpiji tidak ada lagi di agen. Sekarang masyarakat kesulitan mendapatkan di agen. Sebab, lanjut dia, para agen menjual ke tempat lain. "Para agen gas Elpiji, diduga menjual ke tempat lain. Sehingga masyarakat sulit mendapatkan Gas Elpji,"ungkap.
Salah satu warga yang biasa membeli gas Elpiji yang 3 Kg, Ate, membenarkan pernyataan Ferry tersebut. Kata dia, dirinya membeli gas elpiji yang 3 Kg dengan harga Rp 30 ribu. Bahkan nyaris tidak lagi dan saya hampir tidak dapat. "Kenapa Gas Elpiji, tidak ada lagi dijual di agen- agen yang ada, ini patut dipertanyakan oleh kita selaku warga,"jelasnya.
Untuk itu, diharapkan pada pemerintah, agar selalu menyiapkan gas elpiji, agar kita selaku masyarakat tidak lagi merasa kesulitan.
Disisi lain, tolong pemerintah untuk selalu memperhatikan masalah harga. "Saya membeli gas Elpiji dengan harga Rp 30- 35 ribu dan ini membuktikan kalau harga elpiji Selangit,"pungkasnya. (BT01)