Massa Aksi Saat Melakukan Blokade Jalan di Desa Tambe.
BIMA, BIMA TODAY. --- Musala yang ada di relokasi banjir di Desa Tambe, Kecamatan Bolo, diduga berbentuk gereja, akhirnya sejumlah warga yang ada di desa setempat, melakukan aksi blokade jalan pada Kamis (13/01/2022)
Pantauan wartawan, akibat diblokade jalan oleh sejumlah massa yang mengatasnamakan diri dalam aksi solidaritas, arus transportasi jalan lintas Bima- Sumbawa mengalami kemacetan total yang dimulai di lokasi aksi sampai di pertigaan pasar sila begitupun sebaliknya.
Koordinator lapangan, Abdurahman menyampaikan, kami selaku warga negara Indonesia terutama warga Islam tidak terima dengan adanya musala di perumahan relokasi banjir yang berbentuk gereja.
"Kita meminta pada Bupati, agar segera turun menemui massa aksi untuk melakukan koordinasi dengan pihak konsultan dan pelaksana proyek agar merubah bentuk musala tersebut," ujarnya Abdurahman disapa Isla Chaha saat orasinya.
Dikatakannya, dengan adanya musala berbentuk gereja sudah jelas menghina agama Islam. "Kami sebagai orang muslim sangat tidak setuju karena diduga sengaja merusak dan memecah belah umat Islam,"teriaknya.
Dirinya juga meminta Kapolsek Bolo, agar segera melakukan koordinasi dengan Pemda Bima, sebelum adanya reaksi dari warga untuk membongkar langsung musala berbentuk gereja tersebut. "Saya meminta pada pemerintah kecamatan, agar melakukan koordinasi dengan pihak Pemda, sebelum adanya reaksi dari masyarakat,"pintanya.
Ketua Gamis Bima, Ustad Haerul mengatakan, Demi Allah, jiwa dan nyawanya ada ditangan Allah, gerakan ini adalah gerak akidah bukan gerakan kepentingan. Sebagai muslim melakukan gerakan akidah dari proses kristenisasi.
"Tidak toleransi, karena dari kemarin hingga sekarang hanya janji saja oleh pemerintah kabupaten Bima," ucap Ustadz Haerul.
Liputan wartawan lagi, proses penghadangan jalan dibuka, setelah pihak keamanan memberikan ketegasan kalau Musala tersebut di bongkar dan arus transportasi di buka kembali dan kendaraan baik roda dua dan empat mulai normal. (BT01).