BIMA, BIMA TODAY.--- Sekarang harga pupuk yang meroket. Sementara harga jagung terus merosot. Kondisi ini yang menjadi dilematis bagi para petani jagung di Bima saat ini.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Aminurllah SE, mengatakan, kondisi seperti ini sangat memprihatinkan bagi masyarakat petani dimana pupuk saat ini dengan harga meroket. Sementara harga jual jagung terus merosot.
Dikatakannya, kondisi seperti ini, tidak bisa dibiarkan. Sekda Kabupaten Bima selaku ketua KP3 bersama anggota komisi II DPRD Kabupaten Bima, harus melakukan monitoring di lapangan.
"Saya minta pada Sekda turun ke lokasi untuk mengecek kebenarannya kalau pupuk dijual secara paket dengan harga tidak terjangkau atau dengan harga meroket. Jangan diam diri begitu, kasihan masyarakat petani,"pintanya pada Kamis (19/05/2022).
Terkait harga jagung yang terus merosot? kata yang biasa dipanggil pak Maman yang juga calon DPR Provinsi tersebut mengatakan, kondisi seperti ini sangat dilematis. Karena, harga jual jagung berkisar sekitar Rp 3. 500 sampai dengan Rp 3. 800 Kg. Harga sekian tidak sesuai dengan harga yang diharapkan oleh petani Rp 4. 500 sampai dengan Rp 5 ribu perkilo gramnya,"terangnya.
Untuk menstabilkan harga jagung, lanjut Maman, telah mendapat respon dari bapak Gubernur NTB yang menaikan harga jagung sebanyak Rp 4. 400 perkilo gramnya dari PT. DNA. "Ini adalah 'angin segar' bagi para petani jagung di Pulau Sumbawa,"tandas Maman.
Sebagaiman yang diberitakan kemarin, Warga Campa, Kecamatan Madapangga, terpaksa membeli pupuk secara paket dengan harga "selangit" dengan perincian pupuk urea dua sak bersama SP 26 Petro Gresik satu sak seharga Rp 450 ribu. (BT01)