MATARAM, BIMA TODAY.--- Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Muhammad Lalu Iqbal-Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, MIP, (Iqbal- Dinda) mampu tampil percaya diri dan memukau diantara calon lainya pada saat debat calon yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB, pada Rabu (23/10/2024) malam di Hotel Lombok Raya Mataram.
Saat debat yang ditayangkan secara Live oleh TV Nasional dan TV lokal memantik animo masyakarat untuk menontonnya.
Pada saat debat, Iqbal- Dinda dengan motto "NTB Makmur Mendunia" tersebut, sempat bertanya pada (Rohmi- Firin) masalah anggaran APBD I Provinsi NTB tahun 2018- 2024 saat bencana alam serta Covid dan dijawab oleh Rohmi- Firin, bahwa dirinya tidak tahu menahu kalau masalah anggaran untuk itu. "Karena saya adalah Wakil Gubernur. Tapi memang, kondisi saat itu adalah bencana alam dan covid,"jawab Rohmi- Firin yang dijubeli dengan kata hidup nomor 3 dari penonton dan simpatisan serta pendukung Iqbal- Dinda.
Sementara Iqbal- Dinda, dalam pemaparannya mengatakan, pernyataan dari Rohmi- Firin cukup elegan. Karena Rohmi, menjawab terkait masalah anggaran, yang saat itu adalah masalah Covid dan bencana alam mengatakan, bahwa dirinya tidak tahu. "Ini yang patut diberikan jempol dan saya katakan elegan. Tinggal masyarakat NTB yang memilih pada 27 November 2024 mendatang,"sentilnya.
Umi Dinda, pada kesempatan tersebut, mengajak seluruh pendukung serta simpatisannya yang ada di NTB mari mencoblos nomor urut 3 yaitu Iqbal- Dinda. " Santabe Mai Ta Kasama Weki Caki Mena Nomor 3 pada Pilgub NTB nanti" dalam bahasa Bima yang artinya (Mari kita bersatu padu untuk mencoblos nomor 3 di Pilgub NTB pada 27 November 2024 mendatang. Nomor 3 menang, menang dan menang," ajak Umi Dinda dalam debat perdana tersebut yang disambut dengan gemuruh oleh seluruh simpatisan dan pendukungnya.
Debat perdana yang mempertemukan tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, yang saling beradu gagasan di hadapan masyarakat.
Acara debat dimulai sekitar pukul 20.00 WITA, acara ini menjadi sorotan utama karena dihadiri oleh panelis dari kalangan akademisi dan pakar yang memperdalam pembahasan visi-misi setiap pasangan calon. Para panelis ini memberikan tantangan intelektual bagi para kandidat, dengan pertanyaan yang menyeluruh dari berbagai perspektif. (BT01)